06.44
Manajemen Modal Kerja dan Struktur Modal
06.44LATAR BELAKANG Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu membutuhkan modal kerja (working ca...
LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan
dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu
membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini misalnya
digunakan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan
mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang
gunanya untuk membiayai operasi perusahaan.Modal
kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi
hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas,
manajemen piutang manajemen persediaan.
Kecenderungan
perusahaan yang makin banyak menggunakan hutang, tanpa disadari
secara berangsur-angsur, akan menimbulkan kewajiban yang makin berat
bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar kembali) hutang
tersebut. Tidak jarang perusahaan-perusahaan yang akhirnya tidak
mampu memenuhi kewajiban tersebut,dan bahkan dinyatakan pailit.
Hingga kini belum ada rumus matematik yang tepat untuk menentukan
jumlah optimal dari hutang dan ekuitas dalam struktur modal
(Seitz,1984: 301). Pedoman umum hanyalah mencari hutang sebanyak
mungkin tanpa meningkatkan resiko atau menurunkan fleksibilitas
perusahaan.
Pada dasarnya tugas manajer
keuangan perusahaan adalah berusaha mencari keseimbangan finansial
neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca
tersebut dengan sebaik-baiknya. “Pemilihan susunan kualitatif pada
sisi assets akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan
pemilihan susunan kualitatif dari sisi liabilities dan equities akan
menentukan struktur keuangan dan struktur
modal perusahaan”
(Riyanto, 1984, p.4). Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal
harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan. Struktur keuangan
menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai.
Oleh karena itu struktur keuangan adalah keseluruhan yang terdapat di
dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah kredit terdapat
hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri baik
jangka
panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek
panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek
DEFINISI
MODAL KERJA
Menurut Weston dan Brigham
(1981,p.266)
Modal kerja
adalah
investasi perusahaan dalam aktiva pendek seperti kas, sekuritas
(surat – surat berharga), piutang dagang dan persediaan. Jadi modal
kerja ini disebut modal
kerja bruto ( gross working capital ). Sedang modal kerja bersih
( net working jangka capital ) adalah aktiva lancar dikurangi hutang
lancar. Manajemen modal kerja didefinisikan secara luas mencakup
semua aspek pengelolaan baik aktiva lancar maupun huntang lancar.
Menurut Wasis (1991, p.63)
Modal kerja adalah
Modal Kerja
adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu
dapat berupa kas, piutang, surat – surat berharga, persediaan dan
lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta
lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah
keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan
lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi
dengan hutang lancar.
Weston dan
Copeland (1992) memberikan definisi struktur modal
sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang,
saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal
pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus
modal dan akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki saham
preferen, maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang
saham.
Menurut Lawrence, Gitman
(2000, p.488), definisi struktur modal
adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term
debt and equity maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan
menggambarkan perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal
sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macam tipe modal
menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital) dan
modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan
struktur modal,
jenis modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang.
TUJUAN
DAN SUMBER MODAL KERJA
Tujuan laporan
perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan
yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan
penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan
modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management
mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber
modal kerja berasal…
- Hasil operasi perusahaan.
- Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
- Penjualan aktiva tidak lancar
- Penjualan saham atau obligasi
Terdapat tiga konsep
definisi modal kerja yaitu :
- Konsep kuantitatif:
Konsep ini
menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi
jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah
aktiva lancer ( gross working capital ).
- Konsep kualitatif:
Menitik beratkan
pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital
). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi
para kreditur jangka pendek )
- Konsep fungsional:
Menitik beratkan
fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha
pokok perusahaan yaitu current income dan future income.
SEBAB
PERUBAHAN MODAL KERJA
A. Adanya kenaikan
sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran
modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka
modal kerja akan bertambah
B. Ada pengurangan
atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva
lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses
depresiasi,modal kerja kan bertambah
C. Ada penambahan
hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau
hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya
aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah
D. Karena kerugian
yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian
exidentil.maka akan mengurangi modal kerja.
E. Adanya
pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan
tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja
F. Adanya
penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal
kerja
G. Pengambilan uang
atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadi.
MANFAAT
MANAJEMEN MODAL KERJA
A. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
A. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
B. Memungkinkan
untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
C. Menjamin
dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan
keuangan yang mungkin terjadi.
D. Memungkinkan
untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani
konsumen
E. Memungkinkan
bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan kepada para langganannya.
F. Memungkinkan
bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang
dibutuhkan.
G. Laporan modal
kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan
terhadap modal kerja
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dan :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja :
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
a. Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
b. Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
c. Perubahan dalam Teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
d. Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak terhadap kebutuhan modal kerja.
Setiap
perusahaan dalam menjalankan aktivitas atau operasinya sehari-hari
selalu membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini
misalnya digunakan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli
bahan mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya
yang gunanya untuk membiayai operasi perusahaan. Untuk mendapatkan
gambaran mengenai pengertian dari modal kerja disini peneliti
kemukakan beberapa pendapat :
1.
James C Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja bersih
adalah aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja
kotor adalah investasi perusahaan dalam aktiva lancar seperti kas,
piutang dan persediaan”
2.
J. Fred Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal
kerja adalah investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu
kas, surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan”.
3.
Bambang Riyanto (1995:7), mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian
modal kerja yaitu :
a.
Konsep kuantitatif
Konsep
ini menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam
unsur-unsur aktiva lancar, aktiva ini merupakan aktiva sekali
berputar kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam dalam
aktiva akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek. Jadi menurut konsep
ini adalah keseluruhan jumlah aktiva lancar. Dalam pengertian ini
modal kerja sering disebut modal kerja bruto atau gross working
capital.
b.
Konsep kualitatif
Pada
pengertian ini konsep modal kerja dikaitkan dengan besarnya jumlah
hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi modal kerja
menurut konsep ini adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar
dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu
likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas
hutang lancarnya.
c.
Konsep fungsional
Konsep
ini menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan.
Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan. Aktiva lancar sebagian merupakan unsur modal
kerja, walaupun tidak seluruhnya.
KESIMPULAN
Dari
uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan :
- bahwa modal kerja adalah harta yang dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan tujuan memperoleh laba yang optimal.
- Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek.