Sanggar Bermain haur geulis
20.54
Di era
globalisasi ini semua orang bisa berinteraksi dari dalam belahan Negara manapun
tanpa ada batasan. Ada banyak hal yang dihasilkan dari era globalisasi ini,
baik di bidang pendidikan, ekonomi, pengetahuan dll. Namun apakah kita siap untuk menghadapinya?
Hal awal yang perlu disiapkan
untuk menghadapi era globalisasi adalah dengan pembentukan karakter pada anak,
karena sudah banyak contoh dimana anak belum siap untuk menghadapi era
globalisasi maupun masa depannya. Perlu tindakan agar karakter anak terbentuk
dan siap untuk menghadapi masa depannya, kabar baik dari Sanggar Bermain Haur Geulis yang beralamat di Cibogel Desa
Kotabatu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor mencoba membantu membangun karakter
anak melalui film pendek edukasi dan games
building , yang mana fungsinya adalah :
- Film pendek edukasi berfungsi untuk membuat anak – anak menghormati orang tua dan menghormati orang yang lebih tua, berbagi bersama, peduli
sesama, mencintai budaya sendiri, menghormati sesama, mencintai lingkungan,
mengejar cita-cita, dll
- Games
building, berfungsi untuk meningkatkan kerja sama, meningkatkan kepekaan,
meningkatkan keaktifan, mengurangi
penggunaan games di gadget, dan membuat anak – anak lebih berpikir cepat, dll.
Kemajuan teknologi
tak bisa dibendung lagi, Negara maju mempunyai teknologi tinggi yang dapat
membantu pekerjaan manusia, semua itu mereka dapat dari hasil membaca buku,
belajar dan mengimplementasikannya. Langkah awal untuk membuat ciptaan besar,
pemikiran besar dan berbagai solusi yang mampu membantu banyak orang adalah
dengan membaca buku, dimana sumber ilmu di dapatkan dan dengan buku kita bisa
mendapatkan fakta bukan hipotesa. Begitu penting buku dalam kehidupan sehari-hari
karena dari buku kita mendapatkan pedoman dan dari buku pula Negara – Negara
maju mampu berkarya, namun salah satu permasalahan yang ada di Indonesia adalah masih
minimnya minat membaca dan menulis atau literasi. Beberapa survei mengenai
literasi di Indonesia menyebutkan :
1. US Central
Connecticut State University menyebutkan Indonesia berada di posisi 60 dari
61 negara yang di teliti dalam minat membaca buku.
2. PISA
( Programme for International Student
Assessment ) 2009 menyebutkan urutan membaca Indonesia berada di urutan
ke 57 dari 65 negara, matematika diurutan 61 dari 65 negara dan sains 60 dari
65 negara yang diteliti.
3.
UNESCO pada 2012 menyatakan bahwa dari 1000
orang hanya ada 1 orang yang memiliki minat baca di Indonesia.
Begitu banyak fungsi akan
literasi, namun dari survei yang didapatkan Indonesia masih sangat minim sekali
dibidang literasi, bagaimana solusinya? Salah satu solusi yang dilakukan oleh Sanggar
Bermain Haur Geulis adalah dengan mengadakan taman bacaan gratis bagi warga,
yang didalamnya terdapat buku bergambar, buku pelajaran SD – SMA, buku
pengetahuan, dll yang bisa dimanfaatkan oleh warga secara gratis guna
meningkatkan literasi di lingkungan sekitar.
Pemerintah
Indonesia telah banyak melakukan kerja sama dengan Negara-negara lain, tak lain
adalah untuk meningkatkan dibidang ekonomi, pendidikan, teknologi, dll. Salah
satu program yang harus dipersiapkan bagi seluruh warga Negara Indonesia adalah
MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) pada 2017 dimana tujuan dari MEA adalah
membuat integrasi dibidang ekonomi antara Negara-negara ASEAN yang SDM nya pun
dari berbagai Negara di ASEAN. Untuk menghadapi MEA ada beberapa hal yang harus
disiapkan, antara lain adalah penguasaan bahasa asing sebagai alat komunikasi, penggunaan
komputer sebagai alat untuk mengolah pekerjaan, kemampuan kepemimpinan, dll.
Begitu banyak hal yang harus disiapkan oleh bangsa ini untuk menghadapi MEA,
apakah penduduk Indonesia sudah siap dengan semua tantangan itu? Inovasi daerah yang di ambil oleh Sanggar
Bermain Haur Geulis untuk menghadapi masalah tersebut antara lain adalah dengan memberikan
pelatihan – pelatihan sejak dini kepada para penerus bangsa, pelatihan awal
yang di berikan adalah pelatihan komputer gratis kepada anak – anak maupun
dewasa sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM.
Selain itu ada
hal lain yang harus di persiapkan, yaitu bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi
karena dengan komunikasi kita bisa saling berinteraksi, salah satu cara
pengembangan pengunaan bahasa asing adalah dengan program guest teacher dari Sanggar Bermain Haur Geulis, dimana Sanggar
Bermain Haur Geulis mengundang orang luar untuk saling belajar, guest teacher yang di hadirkan adalah
miss Fatime Busra K dan rekan nya miss Elif, dimana mereka mengajarkan bahasa
inggris, dan mengajarkan bahasa turki. Miss Fatime Busra K memiliki background pendidikan bahasa inggris maka
sangat cocok dengan anak – anak, kedatangan mereka ke Sanggar Bermain Haur
Geulis adalah untuk memotivasi dan meningkatkan dalam kemampuan bahasa asing.
Begitu banyak masalah dan tantangan yang di
hadapi oleh bangsa dan generasi bangsa ini, namun masalah akan selalu ada
bersama dengan solusi. Kami dari Sanggar Bermain Haur Geulis hadir dan mencoba membantu mencari solusi untuk masalah
yang dihadapi oleh bangsa dan generasi bangsa. Karena Sanggar Bermain Haur
Geulis hadir untuk Indonesia.
Artikel
ini diikutsertakan pada Kompetisi Menulis Blog Inovasi
Daerahku - https://www.goodnewsfromindonesia.id/competition/inovasidaerahku
0 comments