Situs Arca Domas

Situs Arca Domas Kampung Cibalay Desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. Bogor merupakan salah satu tempat yang mempunyai pe...

Situs Arca Domas Kampung Cibalay Desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor.


Bogor merupakan salah satu tempat yang mempunyai peninggalan situs sejarah, banyak sekali situs yang bisa di temukan di Bogor, baik itu di Kota maupun Kabupaten, baik itu yang sudah ditemukan maupun belum ditemukan. Kali ini saya dan rekan - rekan mengunjungi situs arca domas yang terdapat di Kampung Cibalay Desa Tapos 1 Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor. Diperlukan waktu sekitar  1 – 1,5 jam dari Kota Bogor menuju Kecamatan Tenjolaya. Dan setelah sampai gang akan terlihat plang di pinggir jalan, jelas tertuliskan “Situs Arca Domas”. Setelah itu kita jalan memasuki gang, dan jalan kaki sekitar 20 - 30 menit untuk sampai pintu gerbang, sebelum pintu gerbang saya akan perlihatkan foto perjalannya, alam nya masih sangat bagus, dan berikut adalah foto perjalanan ke pintu gerbang situs.




Setelah melewati jalan tersebut kita akan menjumpai situs yang berada di luar kawasan situs arca domas, namun karena situs tersebut berada di tanah warga, maka situs tersebut  kurang di rawat sehingga kurang terlihat situs sejarahnya.




Dan berikut adalah foto pintu gerbang menuju situs arca domas



Setelah sampai diarea situs akan terlihat plang situs arca domas, untuk area situs arca domas kini telah di kelilingi pagar agar terjaga dan lestari.


Setelah kita naik dan sampai disana ada 3 rumah panggung  yang terdiri dari 2 rumah panggung untuk istirahat dan 1 mushola, disana pun tersedia kamar kecil untuk buar air kecil


Setelah itu para pengunung akan di sambut hangat oleh sang juru pelihara, dan sang juru pelihara tersebut adalah Kang Deni, sapaan sang juru pelihara situs arca domas, beliau adalah generasi ke - 3 setelah kakek, uwa (kakak bapak) dalam memelihara situs arca domas. disini beliau adalah sebagai tenaga kontrak yang di bawahi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang.

Menurut informasi yang saya dapat dari Kang Deni, situs ini mulai di buka pada tahun 60-an, situs tersebut pertama kali ditemukan oleh kakek Kang Deni yaitu Bapak Ursin dan Bapak Amit, awal mulainya tempat tersebut untuk tempat huma (padi kering), dan tanpa disengaja mereka menemukan 3 buah batu besar berbentuk segitiga seperti makam, yang tanpa disadari bahwa batu tersebut adalah situs megalitikum, dan setelah dibuka untuk umum lalu teliti barulah diketahui bahwa batu tersebut berumur ribuan tahun dan tempat tersebut sekarang dinyatakan sebagai situs lalu di kelola oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Balai Pelestarian cagar Budaya Serang, area situs tersebut masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Untuk jobdesk kang Deni sendiri adalah memelihara situs dan memberitahukan kepada dinas apabila warga menemukan situs yang baru untuk di teliti kembali. luas area situs adalah 1.500 m, di area tersebut terdapat 8 situs yang telah di resmikan antara lain adalah :

  • situs endong kasan, 
  • situs balai kambang, 
  • situs arca domas, 
  • situs  kebon kopi, 
  • situs jami ticiing, 
  • situs batu bergores, 
  • situs pasir mangi, 
  • situs ci pangantehan. 

Menurut peneliti situs arca domas telah ada pada 3000 SM dan fungsi situs pada zamannya adalah sebagai alat pembakaran, situs arca domas itu sendiri mengandung arti 800 bebatuan. menurut peneliti jika tempat tersebut di gali lagi masih banyak situs yang terdapat di bawahnya, untuk asal usul nama kampung cibalay sendiri, dikarenakan tempat tersebut terdapat balayan atau pinggiran batu – batu maka kampung tersebut  di namakan kampung Cibalay, peneliti yang biasa datang antara lain dari dinas maupun Universitas. situs arca domas masuk dalam pengawasan Balai Pelestarian cagar Budaya Serang, sebelumnya untuk kantor pusat berada di bandung namun sekarang kantor pusat di pindah area kan ke area Serang  Banten.     

Untuk memasuki kawasan tersebut tidak di pungut biaya sepeserpun, namun ada beberapa pengunjung yang memberikan tip kepada juru pelihara. sang juru pelihara sangat ramah dan mau berbagi informasi tentang situs – situs yang ada di tempat tersebut. menurut mitos yang ada di situs balai kambang, disana terdapat bale (seperti tempat duduk), menurut sang juru pelihara di area situs tersebut terdapat  beberapa batu ceper yang tidak bisa di belah .situs tersebut ditemukan oleh warga di atas tanahnya, karena warga tersebut tidak mengetahui bahwa batu itu adalah situs, warga itu pun memukul – mukul batu tersebut sehingga menjadi belah dan di buatlah batu itu sebagai bahan baku untuk membuat rumah, sehingga situs aslinya sudah hilang.

Jika pengunjung ingin ke situs ending kasan maka pengunjung harus jalan lagi ke atas dan jarak tempuh yang dilalui kurang lebih 1 jam dari situs arca domas. 

Pengunjung yang datang pun dari berbagai daerah, baik itu pengunjung lokal maupun pengunjung interlokal. tujuan mereka pun beragam, diantaranya adalah wisata religi, penelitian, wisata alam dll.

Berikut foto situs arca domas






Foto coretan di atas adalah tindakan vandalisme yang dilakukan oleh oknum pengunjung, sangat diharapkan sekali bagi para pengunjung tidak merusak, mencorat – coret situs megalitikum tersebut.







Dan makna yang bisa saya ambil adalah bahwa negara kita memiliki banyak sekali situs – situs sejarah yang sangat beraneka ragam, yang harus kita jaga dan lestarikan agar generasi berikutnya bisa melihat situs – situs sejarah tersebut.

You Might Also Like

2 comments

  1. blog abdi nu lami hilap deui euy teu tiasa kabuka heheh.. mulai belajar deui ah.. :)

    BalasHapus